Kamis, 23 Januari 2014

Memulai Hari dengan Shalat Subuh Berjamaah"


Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang tersembunyi dalam azan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan mendapatkan bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta dalam undian (banyaknya orang yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama). Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (shalat jamaah), niscaya akan berlomba-lomba. Dan, jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam shalat Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak." (Hadits Riwayat Bukhari).
    Indonesia merupakan negeri yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh karena itu , sebenarnya tidak sulit menjumpai masjid sebagai tempat ibadah kaum muslim dalam kesehariannya. Dengan begitu banyak masjid, semestinya memudahkan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah, seperti yang di perintahkan oleh Rasullullah Shalallahualaihiwassalam.

    Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta’ala berfirman,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)

    Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat shubuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan shalat.  Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat shubuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu shalat lainnya.

Keutamaan Shalat Shubuh

    Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah
(1) Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة
Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
(2) Salah satu penghalang masuk neraka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
(3) Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
(5) Disaksikan para malaikat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
 “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh

    Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

    Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini.

    Diantara shalat wajib 5 waktu, shalat subuh memiliki rakaat yang paling sedikit yaitu 2 rakaat. Namun, shalat yang waktunya dikerjakan pada permulaan hari tersebut memiliki keutamaan yang sangat besar. Dikala hari masih gelap dan udaranya yang dingin, shalat subuh terasa berat bagi sebagian orang. Terkadang pula rasa kantuk masih menghinggap sehingga tak ayal seseorang akan tertidur lagi dan melewati waktu subuh. Tentu saja Allah SWT mengutamakan shalat subuh disertai banyak alasan, namun seiring dengan rintangan untuk melakukan shalat subuh, tersimpan banyak keistimewaannya.

    Oleh karena itu, sebagai umat muslim yang ingin mencari Ridho Allah, biasakan lah mulai sekarang memuali hari dengan shalat Subuh berjamaah.

Artikel

Memahami “ SIKLUS DIAM “ Laki - Laki


     Di antara sifat yang biasa dijumpai pada kebanyak laki-laki dalam kehidupan rumah tangga adalah suka menikmati diam. Ketika laki-laki tengah menghadapi masalah yang berat dalam hidupnya, diam adalah salah satu cara untuk meredakan ketegangan dan meluruhkan masalahnya. Ini yang sering kali tidak dipahami oleh para isteri. Diam bagi kebanyakan suami adalah salah satu bagian dari solusi ketika sedang dilanda masalah. Karena isteri tidak memahami kecenderungan ini, mereka kerap bersikap uring-uringan tatkala menjumpai suaminya bersikap diam saja ketika di rumah.

    Ketika suami tengah menghadapi masalah, ia merasa lebih nyaman dalam diamnya itu. Dalam dunia konseling, kondisi itu sering disebut sebagai “masuk goa”. Suami yang tengah mengalami himpitan masalah, merasa tenang dan enjoy tatkala berada di goa, tanpa ada yang mengganggu. Satu sisi, kebanyakan laki-laki memiliki karakter “menganggap penting keahlian”, maksudnya laki-laki tidak ingin dianggap tidak mampu menyelesaikan masalahnya. Sisi lain, ia merasa sebagai pemimpin yang harus mampu menyelesaikan berbagai persoalan keluarga, dan bukan menjadi beban bagi keluarga.

Ketika Suami “Masuk Goa”

    Ketika suami mulai masuk ke dalam goa, para isteri tidak perlu merasa cemas dan khawatir. Selama para isteri memberikan support yang diinginkan suami, ia tidak akan berlama-lama di dalam goa itu. Hendaknya para isteri tidak emosional, ikut masuk ke dalam goa dan menarik suami keluar dari goa dengan paksa. Percayalah, cara itu tidak akan efektif.

     Tindakan isteri masuk goa dan menarik suami keluar dari goa dengan paksa, terjadi dalam contoh seperti kisah Chandra dan Dewi berikut ini. Dewi merasa kesal karena Chandra sudah beberapa hari cenderung diam, menutup diri, dan tidak bisa diajak berbicara. Ia tidak tahu bahwa situasi seperti itu menandakan Chandra tengah masuk ke dalam goanya sendiri.

     “Ayolah bang kita bicara, jangan diam saja seperti itu. Kita menikah sudah sepuluh tahun, kalau ada masalah harus kita bicarakan bersama”, kata Dewi membujuk suaminya agar mau bicara.

     “Jangan-jangan aku yang salah. Kalau abang diam terus, aku tidak tahu apa kesalahanku. Sampaikan saja kalau memang aku yang salah bang”, Dewi masih merajuk.

    “Abang masih cinta aku enggak sih? Kenapa tetap diam dan mencuekin aku?”
Ungkapan dan keluhan Dewi menandakan bahwa ia tidak tahu harus melakukan apa saat suaminya sedang menyepi di dalam goa. Hendaknya para isteri tidak melakukan tindakan seperti Dewi, yang menarik suaminya keluar dari goa, padahal suaminya tengah merasa nyaman dalam diamnya itu.

     Apa yang harus dilakukan para isteri ketika menghadapi situasi seperti itu? Ingat, jangan ikut masuk ke dalam goa dan memaksa suami keluar dari goa itu. Berilah suami waktu yang cukup untuk menenangkan diri, hingga akhirnya ia merasa cukup tenang dan segar dalam mengatasi masalahnya. Ketika sudah merasa tenang, ia akan segera keluar dari goa.

    Maka, tunggulah suami di depan pintu keluar goa itu ! Jangan ikut masuk.
Cirinya adalah ketika wajah suami sudah mulai cerah, tidak lagi tampak murung, tegang dan kaku. Saat itu artinya sudah siap keluar dari goa. Sambutlah dengan gembira dan wajah cerah pula. Jangan disambut dengan emosi dan kemarahan atas peristiwa berdiamnya suami di dalam goa tersebut. Ajak suami berbincang ringan, bercanda, mengobrol hal-hal yang menyenangkan, dan jangan mengusik dengan pertanyaan yang menyudutkan. Contoh pertanyaan yang menyudutkan seperti ini:

    “Mengapa kamu kemarin mendiamkanku berlama-lama? Apa salahku?”

    “Aku tidak terima engkau perlakukan seperti itu. Engkau tidak boleh mengulanginya lagi”.

    Bukan itu kata sambutan yang tepat saat suami sudah keluar dari goa. Jika suami disambut dengan kalimat pertanyaan seperti itu, ia bisa kembali masuk ke dalam goa lagi. Ajaklah suami berbicara hal-hal lain, yang ringan-ringan saja, dan cenderung menyenangkan. Atau bercerita tentang kejadian atau peristiwa lucu yang membuat suami tidak merasa sedang diinterogasi atau diletakkan sebagai tertuduh oleh sang isteri.

Berdamai dengan Siklus Diam Suami

    Ya, kebanyakan suami memiliki siklus diam. Ada saat-saat dimana suami merasa memerlukan privasi untuk menyendiri di dalam goanya tanpa diganggu isteri, anak-anak, dan orang-orang di sekitarnya. Hal seperti ini bisa terjadi berulang-ulang, walaupun isteri sudah sering mengingatkan agar ia tidak mengulangi tindakan diamnya itu. Inilah “siklus diam” pada kebanyakan laki-laki. Walaupun di kantor atau di organisasi ia banyak bicara, namun ada saat ia memerlukan waktu diam dan hening di rumah.

    Jika suami dan isteri sudah berada dalam tahap komunikasi yang nyaman, maka mereka bisa berdamai dengan siklus diam ini. Ketika isteri melihat suami sudah mulai sulit diajak bicara dan komunikasi, ia sudah memahami bahwa suaminya tengah ingin masuk goa. Maka isteri bisa berkompromi tentang situasi ini.

    “Lagi pengin masuk goa ya?”, tanya isteri.
    “Iya”, jawab suami.
    “Berapa lama?” tanya isteri.
    “Sampai besok”, jawab suami.

    Inilah contoh kompromi itu. Jika suami ingin berdiam di dalam goanya sampai besok, maka hendaknya isteri mensupport dengan jalan tidak mengganggunya. Biarkan saja suami berdiam diri sampai besok, dan uruslah anak-anak agar tidak mengganggu suami.

    Namun para suami tidak boleh berlama-lama berada di dalam goa. Etika umum dalam persahabatan yang diajarkan agama, tidak boleh saling mendiamkan sampai tiga hari. Apalagi untuk suami isteri, mestinya waktunya harus lebih pendek lagi. Semalam saja, atau sehari saja, jangan sampai berlama-lama. Karena kalau suami terlalu lama berada di dalam goa, isteri merasa tidak diperhatikan. Padahal kebanyakan isteri merasa dicintai oleh suami apabila diperhatikan.

    Jadi siklus diam itu normal, namun sebagaimana istilah siklus, itu terjadi secara berkala. Bukan terjadi setiap hari. Jika terjadinya setiap hari, nah itu tidak normal. Bagaimana jika suami diam terus setiap hari dan tidak mau bicara dengan isteri? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, ia sedang sakit gigi yang sangat parah. Kedua, ternyata ia bisu jadi memang tidak bisa bicara. Ketiga, mungkin ia tengah depresi berat menghadapi suatu masalah. Keempat, tengah ada masalah serius dengan anda yang membuatnya memilih diam. ( Cahyadi Takariawan – Penulis dan Konselor Keluarga )

Selasa, 04 Desember 2012


NOAH – SENDIRI LAGI

Tinggallah ku sendiri dalam sepi ini
Tiada temanku lagi
Tak sanggup hati ini sendiri begini
Tanpa dirimu kasih


Tak ada arti hidupku
Bila kau tak di sisiku


Mengapa oh mengapa kau tinggalkan diriku
Tak tahu, ku tak tahu salahku padamu
Hingga kau pun tega biarkan diriku sendiri, sendiri lagi


Tak mungkin ku mencari pengganti dirimu
Walau kini ku sepi ooh
Ku ingin kaupun tahu cinta suci ini
Ku bawa sampai mati


(tak ada arti hidupku
Bila kau tak di sisiku)

Mengapa oh mengapa kau tinggalkan diriku
Tak tahu, ku tak tahu apa nanti jadinya
 

Mengapa oh mengapa kau tinggalkan diriku
Tak tahu, ku tak tahu salahku padamu
Hingga kau pun tega biarkan diriku sendiri, sendiri lagi

NOAH – HIDUP UNTUKMU MATI TANPAMU


Begitu banyak hal yang ku alami, yang ku temui
Saat bersamamu ku rasa senang, ku rasa sedih


Air mata ini menyadarkanku
Kau takkan pernah jadi milikku


Air mata ini menyadarkanku
Kau takkan pernah menjadi milikku


Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu


Air mata ini menyadarkanku oooh
Kau takkan pernah menjadi milikku ooo


Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu

Puisi

JANJI SUCI CINTA


Anggrek Biru
Kaulah saksi cintaku
Telah tertanam dalam jiwaku
Sebuah cinta suciku untuk dirimu

Takan ku lupa
Akan ku jaga
Dan ku rawat keindahanya
Di ladang jiwa berlahan kasih mesra

Dia malaikat penjaga hati
Berjanji padaku setia menemani

Sabtu, 10 November 2012

Puisi

'' Karena Kamu ''

Aku tak tahu
Apa?yang kini ku rasakan
Tak pernah kumengerti
Apa?yang telah kualami
Tapi satu pintaku
Harapku kau pahami...

Pernakah engkau?
Coba mengerti
Aku disini untukmu
Aku menunggumu
Membuka hatimu yang dulu
Cerita saat bersamaku...

Akankah kau mengerti

Selasa, 30 Oktober 2012

Ada udang di balik batu
Mungkin ada maksud tertentu
Bila aku mengatakan cinta padamu
apakah kamu mau menerimaku???

Selasa, 23 Oktober 2012

Tiada burung seputih merpati
Yang warnanya mengandung makna suci
Pastikan slalu indah dihati
Asal tidak saling membenci