“ Memulai
Hari dengan Shalat Subuh Berjamaah"
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang tersembunyi dalam azan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan mendapatkan bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta dalam undian (banyaknya orang yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama). Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (shalat jamaah), niscaya akan berlomba-lomba. Dan, jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam shalat Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak." (Hadits Riwayat Bukhari).
Indonesia
merupakan negeri yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh
karena itu , sebenarnya tidak sulit menjumpai masjid sebagai tempat
ibadah kaum muslim dalam kesehariannya. Dengan begitu banyak masjid,
semestinya memudahkan umat muslim untuk melaksanakan shalat
berjamaah, seperti yang di perintahkan oleh Rasullullah
Shalallahualaihiwassalam.
Shubuh
adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah
Ta’ala
memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah
Ta’ala
berfirman,
أَقِمِ
الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى
غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ
إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu
disaksikan (oleh malaikat).”
(Qs. Al-Isra’: 78)Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat shubuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan shalat. Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat shubuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu shalat lainnya.
Keutamaan Shalat Shubuh
Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah(1) Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة
“Barangsiapa
yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka
dia akan masuk surga.”
(HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)(2) Salah satu penghalang masuk neraka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ
يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ
طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidaklah
akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya
matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya
matahari (yaitu shalat ashar).”
(HR. Muslim no. 634)(3) Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي
ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ
اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ
مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ
يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى
وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa
yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena
itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari
jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari
jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan
menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.”
(HR. Muslim no. 163)(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ
فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ
وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ
فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa
yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat
malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh
berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.”
(HR. Muslim no. 656)(5) Disaksikan para malaikat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَجْتَمِعُ
مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ
النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
“Dan
para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar
(subuh).”
(HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh
Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ
صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا
لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sesungguhnya
shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah
shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan
keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan
merangkak.”
(HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini.
Diantara
shalat wajib 5 waktu, shalat subuh memiliki rakaat yang paling
sedikit yaitu 2 rakaat. Namun, shalat yang waktunya dikerjakan pada
permulaan hari tersebut memiliki keutamaan yang sangat besar. Dikala
hari masih gelap dan udaranya yang dingin, shalat subuh terasa berat
bagi sebagian orang. Terkadang pula rasa kantuk masih menghinggap
sehingga tak ayal seseorang akan tertidur lagi dan melewati waktu
subuh. Tentu saja Allah SWT mengutamakan shalat subuh disertai banyak
alasan, namun seiring dengan rintangan untuk melakukan shalat subuh,
tersimpan banyak keistimewaannya.
Oleh
karena itu, sebagai umat muslim yang ingin mencari Ridho Allah,
biasakan lah mulai sekarang memuali hari dengan shalat Subuh
berjamaah.