Senin, 22 Oktober 2012

CERPEN

WAITING FOR AISYAH

       Tiba-tiba aku tertegun.Teringat di saat masa - masa yang ingin ku ulang kembali.Tetapi sekejap saja, ingatan yang semula membuat raga tak berdaya, seakan sirna oleh sebuah jawaban ,.........., kemudian aku menegakkan raga ini .Senja telah tiba, gelappun datang menghantui, sejenak berfikir,............, ibarat sang mentari,..............., " dari gelap terbitlah terang, dari senja gelappun datang".Sang mentari telah memberi jawaban, jawaban yang penuh makna.

       Tertulis kisah, yang membuatku tersungkur lemah, seperti potongan, potongan kertas, terombang ambing oleh  hembusan angin. Secarik kertas, sepatah kata kau ucap, semua itu masih teringat. Aku tak berdaya, disaat aku mendengar sekilas lirik lagu yang kau lantunkan di hadapanku,... "semakin terasa cintamu, semakinku harus melepasmu dari hidupku.......... bersama, maafkan aku yang harus melepasmu, walau ku tak ingin''.Saat itu aku seperti potongan-potongan kertas, yang tak tahu arah tujuan, dan yang tak tahu, harus berapa lama aku menunggumu?,.....''Bila rindu ini, masih milikmu, kuhadirkan sebuah tanya untukmu, harus berapa lama aku menunggumu''.

       "Syahril...syahril..." ujar aisyah.
       "Iya ada apa Aisyah ?" jawabku.
       "Enggak, nggak ada apa-apa kok."ujar aisyah sambil tersenyum
       "Udah terima surat dariku? yang dikolong bangkumu itu?" tanya Aisyah.
       "Udah kok Aisyah." jawabku.
       "Aku tau kamu mengerti maksudku." ujar Aisyah"
       "Akan ku coba tuk mengerti dan memahaminya." jawabku.

       Sejak saat itu, aku tak akan melupakan kejadian itu kelas IX-6 SMP Negeri 1 Suramaju, yang tersuguh banyak drama dikelas itu.

       Alam Syahril Muhammad "itulah namaku." Dalam hudup pasti ada permasalahan yang menyulitkan insan manusia, "kata-kata yang dulu pernah ku buat, sekarang hadir di kehidupanku. lucunya justru sahabatku "Fina" yang mengingatkanku.

       "Kamu bener Fin, terima kasih ya."
       "Iya sama-sama, ya itu tugasnya sahabat, saling membantu dan tolong menolong" ujar Fina
       "Hahaha , yaudah Syahril, ayo masuk kelas, keburu gurunya datang loh."
       "Iya, kamu duluan aja, aku lagi pinggin sendiri."
       "Okeh, tapi jangan terlalu lama larut dalam kesedihan loh!"
       "Iya, iya."

       Kemudian datanglah Andi, salah satu sahabat terbaikku.


       "Wanita gak cuma dia aja di dunia ini Syahril!"
       "Oyi bro, aku udah tahu itu!"
       "Emang sulit buat terima kenyataan, tapi ya sebagai laki-laki itu harus tangguh! kamu kalau nasehati orang puinter, tapi giliran kamu yang kena masalah, kamu tersungkur, ingat kata-katamu" ujar Andi.

       Ucapan Andi sejenak menghentakan jiwa dan ragaku.Akupun berfikir,mulai bekerja memutar ulang memory dalam kepalaku.

       " Laki-laki itu harus kuat, jangan lari dari masalah, tapi hadapi masalah itu dengan ikhlas." kata-kata itu muncul, aku pun secara berangsur-angsur mulai membaik dan bisa menatap lagi masa depan dengan cerah.

       Andai aku bisa memutar waktu, akan aku perbaiki semuanya, tapi itu hanyalah sebuah khayalan yang takkan pernah ada. Kini aku harus siap menjalani hari-hariku tanpa dia, bahkan untuk menatapmu pun aku tidak bisa. Memang ini bukan akhir dari segalanya, dan aku harus sungguh-sungguh menggapai impianku, biar menjadi bukti, kelak jikalah aku sudah sukses, aku akan kembali mencarimu, karena aku sangat mencintaimu.


      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar